Kamis, 20 Mei 2010




Fergie Akui Foster Ke Birminghamberita :

Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson mengakui dirinya telah menerima tawaran dari Birmingham City untuk mendatangkan kiper Ben Foster.

Pihak Birmingham disebut-sebut telah mengajukan tawaran sebesar £6 juta agar bisa mendapatkan jasa kiper timnas Inggris itu di kompetisi musim depan.

Dilansir Sky Sports, Foster kabarnya telah menjalani tes medis di Birmingham, Selasa (18/5) kemarin waktu setempat.

Pihak Birmingham merasa perlu untuk merekrut Foster karena mereka telah ditinggalkan kiper Joe Hart yang harus kembali ke Manchester City setelah masa peminjamannya selama satu tahun berakhir dan menuai hasil memuaskan.

"Saya pikir Ben pantas mendapat kesempatan untuk bisa melakukan yang terbaik untuk dirinya. Itulah alasan mengapa saya menerima tawaran. Saya masih sangat merasa kehilangan dirinya. Saya rasa ia merupakan kiper terbaik di Inggris," ujar Fergie dikutip Tribalfootball




United Ingin Boyong Dua Sekaligus Pemain berita :

Dana sebesar £36 juta sudah disiapkan oleh manajer Manchester United Sir Alex Ferguson untuk memboyong dua sekaligus pemain. Adalah striker AC Milan Marco Borriello dan gelandang Real Madrid Lassana Diarra.

Ferguson ingin segera merampungkan transfer sebelum Piala Dunia bergulir pada 11 Juni mendatang.

Rincian dari uang tersebut yakni £20 juta untuk menarik Diarra dan £16 juta untuk mendapatkan Borriello.

Sebaliknya, sinyal tidak enak justru mulai dirasakan pemain United semacam Dimitar Berbatov dan Owen Hargreaves akan keberadaan pemain baru tersebut nantinya.

Boriello yang menamakan dirinya di skuad provosional Italia untuk Piala Dunia, dianggap akan menjadi tandem ideal Wayne Rooney dan sudah digambarkan dalam skema permainan Ferguson sebagai target-man dengan Rooney sebagai penyokong bola.

Sementara Diarra diterpa nasib sial selama berseragam Real Madrid. Dirinya gagal menunjukkan tajinya yang bersebrangan dengan banderol £20 juta tatkala Los Blancos mendatangkannya dari Portsmouth. Hal itu memacu niat besar United yang ingin menyelamtakan karir pemain internasional Prancis itu.

Senin, 10 Mei 2010




Kemenangan United Diwarnai Protes Fans & Bom Asap :

Kemenangan Manchester United atas Stoke City tadi malam juga diwarnai dengan aksi protes oleh fans. Bahkan kabarnya ada penggunaan bom asap dalam aksi tersebut.

Dilaporkan Reuters, fans United melakukan protes di luar Old Trafford sesaat sebelum pertandingan berlangsung hingga usai laga. Sekitar 300 orang menjadi demonstran di aksi tersebut.

Mereka terus meneriakkan lagu anti-Glazer dan kutukan kepada keluarga Glazer yang tercatat masih menjadi pemilik United. Fans menilai keluarga Glazer gagal menangani klub sehingga memiliki utang yang nilainya mencapai 700 juta poundsterling.

Seperti biasa, fans menggunakan syal berwarna hijau emas dan atribut lain dengan warna serupa. Mereka juga sempat mengepung pintu masuk direktur di Old Trafford, meski pun Glazer tak hadir menyaksikan pertandingan ini.

Kepolisian Manchester juga mengklaim sebuah bom asap sudah disiapkan dalam aksi ini, namun belum sampai digunakan. Tidak ada satu pihak pun yang ditahan atau mengalami cedera atas aksi ini.



MU Harus Puas Sebagai Runner-Up(Manchester United (MU) menjadi tim yang paling sedikit kebobolan) :

Manchester United (MU) harus menerima kenyataan mengakhiri musim di tempat kedua. MU mengalahkan Stoke City empat gol tanpa balas, tapi Chelsea pesta gol ke gawang Wigan Athletic dengan delapan gol.

MU mengakhiri musim dengan 85 angka, atau hanya satu angka di bawah Chelsea. Yang mungkin bisa dibanggakan MU adalah menjadi tim paling sedikit kebobolan, yaitu 28 gol dari 38 pertandingan. Chelsea, sang juara, kebobolan 32 gol sepanjang musim.

Namun produktivitas gol MU sangat jauh di bawah Chelsea. The Blues mengoleksi 103 gol, MU hanya 86.

Empat gol MU ke gawang Stoke dibuat Darren Fletcher menit ke-31, Ryan Giggs menit ke-38, bunuh diri Danny Higginbotham menit ke-54, serta ditutup oleh Park Ji-sung -- yang masuk menggantikan Wayne Rooney menit ke-77 -- pada menit ke-84.

MU berupaya mencetak gol di menit-menit pertama, tapi dua kali upaya Dimitar Berbatov -- menit kelima dan keenam -- bisa digagalkan pemain belakang Stoke.

Memasuki menit ke-10 sampai menit ke-17, Nani, Rooney, Berbatov, dan Patrice Evra, silih berganti mendapatkan kesempatan membuka skor, tapi tidak satu pun tembakan mereka menjadi gol.

Tandukan Nemanja Vidic di menit ke-30 juga masih bisa diblok penjaga gawang Asmir Begovic.

Adalah Fletcher yang mengawali kemenangan MU lewat tembakan kerasnya dari jarak dekat. Ia memanfaatkan kemelut di mulut gawang Stoke.

Sejak saat itu, segalanya tampak mudah bagi MU, dan Giggs menggandakan keunggulan menit ke-38.

Danny Higginbotham panik, dan berupaya menghalau umpan silang dari sisi kanan pertahanannya, tapi bola masuk gawang sendiri.

Kabar dari Stamford Bridge tidak membuat Alex Ferguson sama sekali tidak berreaksi dengan gol-gol yang dibuat pemainnya. Ia menarik Rooney keluar menit ke-77. Sebelumnya, ia juga memasukkan Federico Macheda menit ke-62, dan mengeluarkan Berbatov.

Menit yang sama Scholes ditarik, untuk memberi tempat kepada Daron Gibson, karena MU tidak mengejar apa-apa lagi.

Park Ji-sung mencetak gol terakhir MU. Fans MU, yang sempat menggelar aksi protes hanya bisa sedikit gembira. Mereka tahu di London, Chelsea menang dengan skor dua kali lipat dari yang dibuat timnya.



Massa Anti-Glazer Gelar Protes :

Sekolompok massa anti-Glazer menggelar aksi protes di Old Trafford, menjelang laga Manchester United versus Stoke City.

Massa, yang diperkirakan mencapai ratusan, berkumpul di luar director's box dan menyanyikan lagu-lagu anti-Glaser, sebelum dihalau aparat kepolisian.

Laporan yang sulit dikonfirmasi menyebutkan sedikitnya satu bom asap dilempar ke dalam Megastore, di depan stadion, dan satu orang terluka dalam aksi protes itu.

Avram Glazer, co-chairman Manchester United, dijadwalkan menyaksikan laga terakhir musim ini. Namun putra Malcom Glazer itu tidak bisa tiba di Manchester akibat pembatasan penerbangan sehubungan abu letusan gunung berapi di Eslandia.

Demonstrasi ini akan mengawali kampanye anti-Glazer skala besar, sebagai upaya mendepak pengusaha Yahudi-AS itu keluar dari Old Trafford.

Sementara itu proposal penawaran dari Red Knight, kelompok fans MU paling berduit, akan diajukan dalam beberapa pekan ke depan. Mereka tidak peduli meski Keluarga Glazer tetap pada pendiriannya tidak akan menjual klub kepada siapa pun.

Keluarga Glazer tidak pernah disambuh baik sebagian kecil pendukung MU. Namun, jumlah anti-Glazer terus meningkat, sehubungan kian membengkaknya utang klub. Mereka juga mempersoalkan pengambil-alihan klub ke tangan Glazer yang cenderung kontroversi.

Penjualan obligasi, untuk menutupi sebagian utang klub, relatif sukses. Namun Glazer dipastikan akan menjual Carrington Training Complex ketika harus membayar bung surat berharga itu. Bahkan bukan tidak mungkin Glazer dengan seenaknya menjual Old Trafford -- stadion paling bersejarah bagi MU.

Sir Alex Ferguson semula mendukung Keluarga Glazer. Belakangan ia cenderung berpihak ke kelompok anti-Glazer.

David Gill, chief executive MU, mengatakan lebih suka menyaksikan fans mengenakan kostum merah dan putih, ketimbang menggunakan hijau dan keemasan.

Hijau dan keemasan mengacu pada kostum pertama MU, dan menjadi simbol perlawanan anti-Glazer.



Rooney Minta Dua Partner Baru :

Wayne Rooney meminta pelatih Sir Alex Ferguson mengontrak dua pemain bintang baru pada liburan musim, karena kegagalan Manchester United mengulang kesuksesan beberapa musim terakhir.

Kegagalan Setan Merah mengganti kepergian Cristiano Ronaldo dan Carlos Tevez banyak dianggap sebagai biang kegagalan United kembali menembus final Liga Champions dan memimpin klasemen sebelum pertandingan terakhir Liga Primer Inggris musim ini dimulai.

Dan Rooney berharap, "Jika kami dapat membawa dua pemain besar, itu akan memberikan kami peluang bagus untuk merebut gelar liga lagi jika Chelsea juara musim ini."

"Jika anda melihat tim pada 1999 saat meraih tiga gelar, kami punya empat penyerang, yang semuanya mampu mencetak gol," kata Rooney kepada the People.

Rooney menambahkan, "Sekarang ada saya, (Dimitar) Berbatov), dan Michael Owen. Ada Federico Macheda juga, tetapi jika kami bisa mendapatkan satu penyerang top lagi, itu akan memberikan kami keseimbangan."

Tentang keberhasilannya menyumbangkan 26 gol musim ini, Rooney mengaku, "Untuk mencetak gol sebanyak ini adalah sesuatu yang fantastis, tetapi ini bukan musim terbaik saya. Saya pernah mencetak 76 gol dalam satu musim saat berusia 11 tahun. Tetapi sebagai pesepakbola profesional, inilah musim terbaik saya, dan saya tahu orang akan mengharapkan saya mengulang ini lagi musim depan."

Apakah ia akan terus bermain di Old Trafford? Rooney yakin, "Saya punya dua tahun sisa dalam kontrak ini, jadi belum ada negosiasi tentang kontrak baru, tetapi saya yakin setelah Piala Dunia, kami akan duduk dan berbicara tentang kontrak baru."



Ferguson Paling Kecewa Gagal Di Liga Champions :

Musim ini, Manchester United mungkin hanya mengangkat tropi Piala Liga, karena mereka sudah gagal di Piala FA dan Liga Champions, juga terancam gagal di ajang Liga Primer Inggris.

Dari kegagalan di tiga turnamen itu, Alex Ferguson mengungkapkan jika pengalaman paling mengecewakan adalah kala mereka tersingkir dari ajang Liga Champions.

"Kami memang kecewa kami tak bisa menang di kompetisi lain, tapi kekecewaan terbesar ada di kompetisi Eropa. Benar-benar lucu kami tak bisa ke final. Benar-benar lucu, karena kami adalah tim terbaik, dan hal itu mengecewakan," kata pelatih Manchester United itu dikutip Reuters, Sabtu (8/5).

"Kami padahal punya kesempatan yang bagus. Kami harusnya bisa ke final melawan Inter Milan. Pertandingannya pasti sulit karena Inter Milan, tak diragukan lagi, benar-benar menanjak performanya musim ini. Sayangnya kami tidak di final," jelasnya.

Manchester United tersingkir dari ajang Liga Champions setelah kalah dalam hal produktifitas gol di babak perempat-final melawan Bayern Munich, finalis Liga Champions musim ini.

Senin, 19 April 2010




Buffon Bersedia Ditukar Dengan Vidic? :


Ragu akan masa depan Juventus, penjaga gawang Gianluigi Buffon dikabarkan bersedia pindah ke Manchester United (MU) untuk ditukar dengan defender Nemanja Vidic, plus dana segar £20 juta.

Bianconeri kerap mengatakan tidak akan menjual pemainnya, namun jika gagal ke Liga Champions musim depan, Juve harus melakukan revolusi dan siapa pun siap menjadi korban.

Tuttosport melaporkan MU adalah tujuan menyenangkan bagi Buffon. Terlebih Setan Merah bersedia mengeluarkan £20 juta, plus Nemanja Vidic.

Manajemen Bianconeri dipastikan tergiur. Pers Italia sangat mengenal karakter Juventus yang cenderung mata duitan, dan tidak segan melepas pemain bintangnya.

Bayern Munich juga tertarik mendapatkan Buffon, karena tidak puas dengan performa Hans Jorg Butt.

Pers Italia juga menulis Juve telah menyusun daftar pendek pengganti Buffon. Mereka adalah Federico Marchetti (Cagliari), Salvatore Sirigu (Palermo), dan Diego Lopez (Villarreal).

Diego Lopez dan Rafa Benitez ditangani satu agen. Jika Benitez berangkat ke Turin, Lopez dipastikan akan mengikuti.

Benitez juga telah menyusun rencana revolusi Juventus, yang mencakup pembelian Michael Bastos dari Lyon, dan memboyong Ibrahim Afellay dari PSV Eindhoven.



CR9: MU Tidak Merindukan Saya. :


Prestasi MU meraih gelar Liga Primer Inggris selama tiga musim berturut-turut serta Liga Champions dan beberapa piala lainnya, tak lepas dari peran seorang Ronaldo.

Di puncak karirnya bersama MU, pemain yang sekarang akrab dijuluki CR9 itu memutuskan untuk pindah ke Real Madrid pada musim panas lalu. Meskipun begitu, Ronaldo merasa MU tidak merindukan dirinya.

"Tanpa saya, Manchester United tetap tampil luar biasa dan berpotensi meraih banyak gelar. Mereka sudah mendapatkan Piala Liga dan masih bersaing memperebutkan gelar juara liga," ujarnya melalui Sky Sports News.

"Mereka memang sudah tersingkir dari Liga Champions. Menurut saya itu hanya karena tidak beruntung, mereka pantas berada di semi-final dan kembali melaju ke partai puncak. Saya selalu berharap yang terbaik untuk Manchester, klub ini selalu spesial bagi saya."

Tanpa kehadiran pemain asal Portugal tersebut, MU sangat mengandalkan Wayne Rooney untuk mencetak gol. Selain Rooney, pemain lain hanya sedikit mencetak gol dan bahkan kalah dari 'gol bunuh diri' yang sudah membuat 11 gol.



Neville: Menang Derby Segalanya Bagi Kami. :


Kemenangan dramatis Manchester United dalam derby Manchester di pertandingan Liga Primer Inggris, Sabtu (17/4). Menghadapi Manchester City dalam derby yang mendebarkan, United akhirnya meraih kemenangan 1-0 melalui gol Paul Scholes yang tercipta pada detik-detik terakhir.

Gol Scholes langsung disambut suka cita oleh United. Bahkan tim dan pemain cadangan langsung berhamburan masuk lapangan merayakan gol bersama pemain yang bertanding. Manajer Sir Alex Ferguson juga terlihat meluapkan suka-citanya menyambut gol Scholes yang menjadikan United membayangi pimpinan klasemen Chelsea.

"Bila Anda memenangi derby dengan cara seperti itu dan membuka harapan untuk memenangi titel juara saat kompetisi menyisakan empat pertandingan lagi, tentu Anda akan sangat bersuka-cita," kata kapten Gary Neville.

"Kami benar-benar puas dengan kemenangan ini. Menurut saya, selebrasi berlebihan mereka bisa terjadi karena kami mengalami kesulitan selama dua atau tiga pekan. Memenangi derby ini sangat berarti bagi kami, bagi pemain dan fans, Ini yang kami butuhkan," tandasnya.

Ditambahkannya, United pantas memenangi derby. Pasalnya, The Red Devils lebih menguasai pertandingan dan memiliki banyak peluang yang bisa membuahkan gol melalui Ryan Giggs maupun Wayne Rooney.



Dramatis, Scholes Menangkan United! :


Derby Manchester di City Of Manchester, Sabtu (17/4) berakhir dramatis dengan kemenangan 1-0 menjadi milik tim tamu, Manchester United. Laga di kandang Manchester City ini berlangsung menarik. Kedua tim sama-sama menciptakan peluang untuk mencetak gol meski hal itu tidak terwujud.

Darren Fletcher menjadi pemain pertama yang mengeluarkan ancaman ketika laga baru memasuki menit keempat. Gelandang Manchester United itu melepas tendangan keras dari jarak jauh yang masih menyamping dari gawang Shay Given.

Carlos Tevez balik memberikan ancaman, juga dengan sepakannya lima menit kemudian. Namun Edwin Van Der Sar belum bisa ditaklukkan.

Mendekati akhir pertandingan, United berpeluang untuk unggul jika saja tendangan Wayne Rooney di menit 41 lebih tepat sasaran. Ryan Giggs juga hampir saja mencetak gol bila saja tendangannya lebih kuat sehingga bisa melewati hadangan Given.

Di babak kedua, Craig Bellamy menguji peruntungannya di menit 58. Namun bola sepakannya masih jauh dari sasaran.

Di menit 71, Nani sukses menyambut umpan Ryan Giggs dengan sontekannya, meski bola hanya menggelinding ke samping gawang. Tiga menit kemudian, giliran Gareth Barry yang mengancam, meski sampai tak berujung gol. Giggs juga beraksi sesaat kemudian, walau hasil akhirnya juga tak cukup baik.

Di menit 82, Dimitar Berbatov hampir saja mencetak gol usai menyambut umpan Nani dengan kepalanya. Akan tetapi bola masih belum tepat sasaran. Tiga menit kemudian Tevez juga mencoba lagi peruntungannya lewat sepakan bebas, walau juga tak berujung gol.

Semakin larut, pertandingan semakin seru. Kedua tim terus menerus membuka peluang dan Giggs menjadi pemain yang paling terbuka untuk mencetak gol penentu kemenangan di menit 88. Namun usahanya tidak membuahkan hasil.

Baru di masa injury time kebuntuan akan gol pecah. Bukan tuan rumah yang mencetak gol, melainkan tim tamu, Manchester United, yang berhasil mengubah skor menjadi 1-0 setelah sundulan Paul Scholes menyambut umpan Patrice Evra masuk ke gawang Given.

Dengan kemenangan itu, United membuka lagi kesempatan meraih gelar juara Liga Primer Inggris di musim ini. United mengumpulkan 76 angka, masih tertinggal satu poin dari Chelsea yang memuncaki klasemen.

Sementara Manchester City terancam kehilangan posisi mereka karena kekalahan ini. Mereka tetap berada di peringkat empat dengan 62 angka, unggul satu poin dari Tottenham yang akan menghadapi Chelsea dinihari nanti.



Messi Kritik Ferguson Menyoal Tevez :


Bintang Barcelona Lionel Messi mengkritik kebijakan Sir Alex Ferguson terhadap Carlos Tevez semasa masih mengomandoi kompatriot Messi itu sebagai anak didiknya di Manchester United.

Dikatakan Messi, Ferguson harus lebih bisa menghargai Tevez terkait setelah Ferguson merelekan begitu saja Tevez berlabuh ke Manchester City.

Pilar utama Argentina tersebut menilai keputusan yang dilakukan Ferguson itu merupakan langkah yang salah besar karena kini Tevez menjadi sosok yang menakutkan bagi setiap lawan.

"Saya sudah banyak belajar dari Tevez. Dia telah membuktikan diri di musim ini bahwa dia adalah salah satu striker terbaik dunia dan Manchester United telah menunjukkan betapa mereka kehilangan Tevez," kata Messi dikutip Daily Express.

"Dia harus berada di suatu tempat di mana dia lebih dihormati."

"Dia itu anak yang baik, dia mestinya bersama klub yang benar-benar menginginkannya dan menghormatinya."



Fergie Tak Menyesal Jual Tevez :


Carlos Tevez kini menjadi sosok ancaman hampir semua tim di Liga Primer Inggris, termasuk Manchester United, tim yang sempat dibela striker asal Argentina itu di musim lalu.

Bagi sejumlah pihak, United telah membuat blunder dengan melepas Tevez, terutama dengan keputusan menjual ke Manchester City, rival sekota. Namun manajer Alex Ferguson tak menyesali keputusannya itu.

"Bagaimana pun hasilnya saya tidak pernah menyesalinya," ungkap Fergie, sapaan akrab manajer asal Skotlandia itu kepada Sky Sports.

"Sama sekali tidak ada kekecewaan dalam diri saya. Pemain akan selalu pergi dari waktu ke waktu. Beberapa di antaranya terus bermain bagus, tapi juga ada yang tidak. Kami akan terus melanjutkan hidup kami."

Namun diakuinya jika Tevez sempat membuatnya kagum, terutama saat masih membela United.

"Carlos memiliki musim yang bagus bersama kami, dan saya harus akui itu. Di musim keduanya, dia tak banyak tampil untuk kami," jelasnya.



Tevez & Neville Diperingatkan Untuk Jaga Sikap :


Petugas keamanan tak ingin kembali kecolongan dengan ulah dua pemain, Carlos Tevez dan Gary Neville saat derby Manchester, seperti yang sudah terjadi sebelumnya. Kedua pemain itu pun diberikan peringatan.

Pihak kepolisian memutuskan akan menemui kedua pemain di ruang ganti jelang pertandingan dimulai untuk menjaga sikap mereka sepanjang pertandingan.

"Tujuan utama kami adalah memastikan pertandingan bisa dinikmati semua fans. Jika ada segelitir orang melakukan tindakan tidak terpuji, semuanya bisa rusak bagi semuanya," kata asisten kepala Constable Ian Hopkins kepada The Sun, Jumat (16/4).

Peringatan pihak kepolisian dan keamanan tak lepas dari insiden yang melibatkan keduanya beberapa waktu lalu. Neville memprovokasi Tevez, yang berujung pada aksi serang keduanya di media.

Selasa, 23 Maret 2010


Atasi Liverpool, United Puncaki Lagi Klasemen :


Sempat tertinggal lebih dahulu, Manchester United memastikan diri kembali menguasai tampuk pimpinan klasemen Liga Primer Inggris berkat kemenanga 2-1 atas seteru beratnya, Liverpool.

21 Mar 2010 22:32:00

Liverpool menunjukkan perjuangan keras untuk mewujudkan ambisi di empat besar klasemen Liga Primer Inggris. Meski demikian, Manchester United masih mampu lebih unggul dan memenangkan pertarungan antara dua seteru besar ini, 2-1.

Tiga pertandingan terakhir selalu dimenangkan Liverpool, tapi tidak terulang kali ini. Menit kelima, Fernando Torres seakan menunjukkan keunggulan Liverpool atas United. Striker internasional Spanyol itu mencuri bola dari penguasaan Michael Carrick dan memberikannya kepada Steven Gerrard. Bola kemudian dialihkan lagi ke Dirk Kuyt, sementara Torres mencari posisi di antara bek United. Umpan Kuyt pun disambut leluasa oleh Torres untuk menjebol gawang Edwin van der Sar.

Setelahnya, kontroversi. Wasit Howard Webb menjatuhkan hukuman penalti setelah Javier Mascherano melanggar Antonio Valencia. Keputusan ini diprotes Liverpool karena pelanggaran terjadi di luar kotak penalti. Sir Alex Ferguson dan Rafael Benitez berperang mulut di bangku cadangan, tapi keputusan wasit tak bisa diubah.

Jose Reina mampu menghalau eksekusi Wayne Rooney, tapi bola muntah langsung disambar sang striker untuk mencatat golnya yang ke-25 di Liga Primer musim ini.

Kedua tim seolah berhenti menciptakan peluang mencetak gol untuk sejenak. Hingga pertandingan menginjak menit ke-60, kedudukan tetap imbang. Kapten Gary Neville membantu serangan dan bekerja sama dengan Darren Fletcher. Bola diumpan Fletcher ke tengah kotak penalti untuk diperebutkan Rooney dan Jamie Carragher. Bola justru lolos dan disundul Park Ji-sung yang datang dari lini kedua. Sundulan keras Park tak mampu dicegah Reina.

Liverpool mencoba balik menyerang. Benitez melakukan serangkaian pergantian pemain untuk mencari gol balasan. Kerja sama Torres dengan Steven Gerrard hanya mampu mengancam gawang United. Begitu juga dengan sundulan Yossi Benayoun yang tepat mengarah ke pelukan Van der Sar.

United mampu mempertahankan keunggulan 2-1 hingga usai pertandingan.

Hasil ini merupakan kekalahan kesepuluh bagi pasukan Rafael Benitez musim ini dan tempat keempat pun kian jauh. Sementara itu, United terus menjaga persaingan gelar juara Liga Primer tetap hangat.

United Siapkan £35 Juta Buat David Villa :



Sir Alex Ferguson tertarik menduetkan David Villa dengan Wayne Rooney di Manchester United musim depan.

21 Mar 2010 15:55:00


Menurut Daily Star, Manchester United sudah menyiapkan dana tak kurang dari £35 juta untuk memboyong penyerang andalan Valencia David Villa musim panas mendatang.

Sir Alex Ferguson tertarik menduetkan Villa dengan Wayne Rooney di lini depan United. Topskor Piala Eropa 2008 itu memang menarik minat banyak klub top Eropa, seperti Chelsea, Real Madrid, Barcelona, Manchester City, Arsenal, hingga Liverpool.

Penampilan Villa terus mengkilap musim ini. Total sudah 22 gol yang dicetaknya dalam 34 penampilan bersama Valencia. Villa membawa Valencia menembus babak perempat-final Liga Europa dan kemungkinan besar memimpin lini depan Spanyol pada Piala Dunia, Juni nanti.




Nani: Tak Ada Kekalahan Lagi Di Old Trafford :

Gelandang Manchester United Nani berani menjamin timnya tak akan menuai kekalahan lagi di Old Trafford di sisa musim ini.
20 Mar 2010 15:24:00


Kekalahan dari Aston Villa bulan lalu ditegaskan Nani akan menjadi hasil negatif terakhir yang ditorehkan Manchester United di Old Trafford.

"Saya berani bertaruh kami tak akan kalah satu laga pun di Old Trafford sampai akhir musim ini," katanya dikutip The Sun, Sabtu (20/3), jelang pertandingan menghadapi Liverpool besok.

Nani juga menyatakan keyakinannya bisa meraih treble di musim ini, melengkapi titel juara Piala Liga yang sudah diraih dengan Liga Primer Inggris dan Liga Champions.

"Jika kami berhasil meraih treble musim ini, hal itu tidak akan mengejutkan saya. Kami sudah memenangi satu titel dan sedang berusaha meraih yang lainnya. Tak seorang pun yang bisa meragukan kami meraih sukses. Jadi kami harus meraihnya. Tim ini adalah yang terbaik di dunia dan kami memiliki skuad yang sensasional," paparnya.

Rabu, 17 Maret 2010




Cyber Jurnalism :

Jurnalisme adalah bidang disiplin dalam mengumpulkan, memastikan, melaporkan, dan menganalisis informasi yang dikumpulkan mengenai kejadian sekarang, termasuk tren, masalah, dan tokoh. Orang yang mempraktekkan kegiatan jurnalistik disebut jurnalis atau wartawan.

Di Indonesia, istilah ini dulu dikenal dengan publisistik. Dua istilah ini tadinya biasa dipertukarkan, hanya berbeda asalnya. Beberapa kampus di Indonesia sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa. Seiring waktu, istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi.

Aktivitas

Jurnalisme dapat dikatakan "coretan pertama dalam sejarah". Meskipun berita seringkali ditulis dalam batas waktu terakhir, tetapi biasanya disunting sebelum diterbitkan.

Jurnalis seringkali berinteraksi dengan sumber yang kadangkala melibatkan konfidensialitas. Banyak pemerintahan Barat menjamin kebebasan dalam pers.

Aktivitas utama dalam jurnalisme adalah pelaporan kejadian dengan menyatakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (dalam bahasa Inggris dikenal dengan 5W+1H) dan juga menjelaskan kepentingan dan akibat dari kejadian atau trend. Jurnalisme meliputi beberapa media: koran, televisi, radio, majalah dan internet sebagai pendatang baru.

Sejarah

Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg.

Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timoer, Bintang Barat, Java Bode, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit.

Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.

Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi jurnalisme. Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia sebagai media komunikasi. Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia muncul dengan teknologi layar hitam putih.

Masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan media massa. Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh kentara dalam sensor kekuasaan ini. Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Hal inilah yang kemudian memunculkan Aliansi Jurnalis Independen yang mendeklarasikan diri di Wisma Tempo Sirna Galih, Jawa Barat. Beberapa aktivisnya dimasukkan ke penjara.

Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi.

Kegiatan jurnalisme diatur dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 yang dikeluarkan Dewan Pers dan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 yang dikeluarkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI.

Minggu, 28 Februari 2010




Manchester United Pertahankan Piala Liga :

LONDON--Wayne Rooney melanjutkan pencetakan golnya yang luar biasa pada musim ini menjadi 28 gol untuk mengantar Manchester United meraih kemenangan 2-1 atas Aston Villa pada final Piala Liga ke-50 di Stadion Wembley, Minggu.Rooney, yang masuk sebagai pemain pengganti untuk pencetak gol lainnya, Michael Owen, menjebol gawang dengan sundulan yang sangat bagus pada menit ke-74 untuk membukukan golnya yang ke-20 dalam 20 pertandingan terakhir dia, saat United menjadi tim pertama sejak Nottingham Forest pada 1989 dan 1990, yang memenangi Piala Liga secara berturut-turut.

"Senang rasanya bermain pada pertandingan final di Wembley dan mencetak gol kemenangan," kata Rooney pada BBC."Saya pikir semua pemain yang bermain di kompetisi itu akan merasa bangga pada diri mereka. Tadinya saya ingin bermain (sejak dari awal tapi lutut saya sedikit luka."

Aston Villa, pemenang pertama trofi itu pada 1961, dan menang atas Manchester United pada 1994, unggul lebih dulu pada menit kelima saat James Milner mencetak gol dari titik penalti, namun setelah itu United tampil lebih mendominasi dan juga dua kali bola dari para pemain United membentur tiang gawang.

Manajer Villa Martin O`Neill menilai pemain belakang United Nemanja Vidic seharusnya diganjar kartu merah karena pelanggarannya yang mengantar terjadinya penalti."Saya pikir itu akan diterima di seluruh dunia bahwa mereka seharusnya berkurang menjadi 10 pemain. Tidak ada keputusan yang lain," kata O`Neill pada BBC.

"Itu bukan keputusan yang bagus oleh wasit yang di sisi lain bagus. Itu poin utama dari pertandingan itu."Owen membawa United kembali ke pertandingan dengan gol yang menyamakan kedudukan pada menit ke-13, menjebol gawang dengan sentuhan pertama, yang mungkin akan mengesankan pada manajer Inggris Fabio Capello, yang juga menyaksikan pertandingan itu.

Namun dia terpaksa keluar pada menit ke-42 karena cedera urat lutut dan Rooney masuk menggantikannya.United juga nyaris menciptakan gol saat tembakan Ji-Sung Park membentur tiang gawang pada akhir babak pertama dan sundulan Rooney juga membentur tiang gawang dua menit setelah mencetak gol.

Meskipun keperkasaan United tidak diragukan namun hasil pertandingan bisa saja berbeda jika saja Vidic dikeluarkan karena pelanggarannya pada Gabriel Agbonlahor, yang membuahkan penalti bagi Villa. Namun ternyata Vidic beruntung tidak mendapat kartu kuning atau kartu merah dari wasit Phil Dowd. Tapi bagaimana pun juga United dihukum saat Milner menjebol gawang dari titik penalti, membuat penjaga gawang Tomasz Kuszczak salah langkah.

10 Kiper Manchester United Paling Berkesan

Peter Schmeichel (1991-1999)

Arrival : direkrut dari Brondby untuk menggantikan Les Sealey.

Bukan hanya kiper terbaik yang pernah dimiliki MU. Dia adalah salah satu kiper terbaik sepanjang masa yang disejajarkan dengan Gordon Banks dan Lev Yashin.

Ketika saya pertama kali nonton MU pada tahun 1992, keberadaan Schmeichel adalah 80% kekuatan lini belakang MU. Dia direkrut dari Brondby seharga £530.000 yang disebut-sebut oleh Sir Alex sebagai pembelian terbaik abad ini. Saya ingat ketika dia membuat bombers sekelas Klinsmann, Del Piero, dan Van Basten frustrasi. Dialah aktor utama yang membawa MU meraih tiga gelar pada tahun 1999.

Hingga saat ini belum ada satu pun kiper MU yang bisa mengalahkan kualitasnya. Yes! Definitely the best goalkeeper ever!

Video Kompilasi Peter Schmeichel di YouTube

Momen Paling Berkesan : lusinan penyelamatan dahsyat yang dia lakukan, termasuk sewaktu menghadapi Inter Milan, Juventus, dan Arsenal pada tahun 1998/99. Plus ketika dia membuat gol di UEFA Cup 1995 pada menit terakhir (lihat di sini).

Departure : usai membela MU di 292 pertandingan, pada usia 36 tahun dia mencari tantangan yang lebih ringan di Sporting Lisbon dan membawa mereka juara Liga Portugal 2000.
Raimond van Der Gouw (1996 - 2002)

Arrival : direkrut dari Vitesse Arnhem sebagai deputi Schmeichel.

Kiper Belanda bertubuh tinggi besar ini sengaja dibeli untuk menjadi deputi Schmeichel, menggantikan Tony Coton.

Walaupun demikian, dia merupakan cadangan yang loyal dan punya kualitas rata-rata. Pada musim 1999/2000 dia bersaing ketat dengan Bosnich sebagai kiper utama. Saya selalu khawatir jika dia bermain sebab gawang MU jauh lebih rawan dibanding dikawal Schmeichel.

Momen Paling Berkesan : versus Monaco di Liga Champions 1999 ketika melakukan sejumlah penyelamatan hebat, walau akhirnya MU tersingkir oleh gol penyerang muda, David Trezeguet.

Departure : usai tampil dalam 37 pertandingan, kontraknya tidak diperpanjang dan dia pindah ke West Ham pada usia 39 tahun.
Mark Bosnich (1999 - 2001)

Arrival : direkrut dari Aston Villa untuk menggantikan Schmeichel.

Setelah Schmeichel bergabung ke Sporting, ada lubang menganga di pertahanan MU. Pilihan pengganti jatuh kepada Bosnich yang punya track record mantap bersama Villans. Jujur saja, saat itu saya lebih menjagokan dua kiper muda : Richard Wright dan Sebastian Frey.

Kualitas Bosnich amat buruk. Namun kiper-kiper MU lain lebih hancur lagi. Akhirnya MU terpaksa bergantung padanya untuk satu musim.

Momen Paling Berkesan : versus Palmeiras pada Intercontinental Cup dan Real Madrid pada Liga Champions adalah penampilan bagus Bosnich yang saya ingat. Lainnya saya sudah lupa semua.

Departure : musim pertama main 23 pertandingan, musim kedua jadi cadangan, terus pindah ke Chelsea dan kena kasus narkoba.
Massimo Taibi (1999)

Arrival : direkrut dari Venezia karena buruknya permainan Bosnich.

Sempat mengawal jala AC Milan menyaingi Sebastiano Rossi, pantas dia dibebani harapan besar. Sayangnya, The Blind Venetian (Si Buta dari Venezia) ini ternyata lebih jelek dari Bosnich. Tidak aneh apabila di sekolah muncul ejekan suporter lawan : "Taibi, Tai Babi!"

Dia kebobolan gol tolol saat melawan Southampton dan kemasukan lima gol ketika MU digasak Chelsea 0-5. Dia tidak pernah main lagi.

Momen Paling Berkesan : versus Southampton di Premier League 1999 (tentu saja) ketika bola sepakan penyerang timnas, Matthew Le Tissier, menerobos selangkangannya. (lihat di sini)

Departure : hanya main 4 pertandingan, digusur jadi kiper ketiga di bawah Bosnich dan Van Der Gouw. Dia pun pindah ke Reggina.
Fabien Barthez (2000 - 2004)

Arrival : direkrut dari Monaco untuk mengatasi krisis kiper.

Saya tidak ingin pemain ini bergabung dengan MU karena kelakuan badutnya seringkali merugikan tim. Namun setelah melihat Taibi dan Bosnich, rasanya keadaan tidak mungkin lebih buruk lagi.

Penampilan Barthez boleh dibilang cukup oke. Banyak penyelamatan dahsyat yang dia ambil. Namun nggak kalah banyak juga keputusan gobloknya. Aksi gemilang dan blundernya fifty-fifty lah.

Boleh dibilang setiap kali Barthez bermain, pendukung MU jadi ekstra was-was karena atraksinya kadang keterlaluan, termasuk pada saat melawan Arsenal dan Deportivo La Coruna. Hingga akhirnya, blunder fenomenalnya yang kesekian "milyar" kali saat melawan Real Madrid membuat dia tidak pernah dimainkan lagi oleh Sir Alex.

Video Kompilasi Fabien Barthez di YouTube

Momen Paling Berkesan : ritual ciuman menjijikan dengan Laurent Blanc dan gol tolol melawan Arsenal gara-gara blundernya, dua kali (lihat di sini)

Departure : gara-gara blunder lawan Real Madrid, Barthez tak pernah dimainkan lagi, kemudian dipinjamkan ke Marseille dan dilepas ke sana usai membela MU sebanyak 92 pertandingan.
Roy Carroll (2001 - 2005)

Arrival : direkrut dari Wigan Athletic untuk jadi deputi Barthez.

Caroll pada mulanya ditujukan sebagai kiper deputi Barthez, namun pada tahun 2003 dia diposisikan sebagai kiper utama akibat blunder Barthez yang makin menjadi-jadi membuat muak Sir Alex.

Selama menjadi kiper utama, Carroll punya kualitas standar. Nggak banyak penyelamatan hebat namun juga tidak terlalu buruk. Carroll kembali jadi kiper utama pada tahun 2005, menggusur Howard.

Momen Paling Berkesan : kebobolan dari jarak sekitar 60 meter ketika melawan Tottenham, untungnya gol tersebut tidak diakui oleh karena wasit dan hakim garis tidak melihatnya (lihat di sini)

Departure : usai main sebanyak 49 pertandingan dia pun memilih pindah ke West Ham daripada menjadi kiper cadangan.
Tim Howard (2003 - 2006)

Arrival : direkrut dari New York Metrostars menggantikan Barthez.

Blunder gila-gilaan Barthez membuat Carroll menggantikannya, tapi Ferguson merasa Carroll tak cukup baik. Maka Howard, kiper terbaik Liga MLS Amerika Serikat, pun dibeli pada musim 2003/2004.

Saya terkejut karena Howard ternyata main sangat bagus. Bahkan aksinya jauh lebih hebat dari Barthez, untuk musim pertama. Musim kedua, permainan Howard menurun drastis. Hingga akhirnya Sir Alex pun mengembalikan posisi kiper utama ke Carroll.

Momen Paling Berkesan : kemasukan gol saat melawan Porto dan Jose Mourinho berlari histeris seperti monyet gila (lihat di sini)

Departure : main 45 pertandingan diakhiri penampilan buruk, dia digusur oleh Carroll dan Van Der Sar, akhirnya dijual ke Everton.
Edwin van Der Sar (2005 - now)

Arrival : direkrut dari Fulham untuk mengatasi krisis kiper.

Sejak Schmeichel pindah, belum ada kiper lain yang bisa menyaingi dia, selain Van Der Sar. Kiper jangkung ini bahkan berhasil mengukir rekor 1.311 menit tanpa kebobolan pada tahun 2009.

Saya termasuk cukup pesimis ketika Sir Alex merekrutnya, karena waktu itu Van Der Sar telah berusia 35 tahun. Namun ternyata saya keliru. Kecepatan dan ketangkasannya belum hilang, bahkan mampu bersaing dengan Cech dan Reina yang jauh lebih muda.

Jangkauannya yang panjang dan ketenangannya saat menjaga jala MU memberikan nuansa tersendiri, kontras dengan Schmeichel yang meledak-ledak. Bukan tidak mungkin di penghujung karirnya nanti ia melakukan hal yang lebih hebat daripada sang legenda.

Video Kompilasi Edwin van Der Sar di YouTube

Momen Paling Berkesan : menggagalkan tiga tendangan penalti pemain Chelsea di Community Shield (lihat di sini) dan mempecundangi Chelsea lagi di final Liga Champions (lihat di sini).

Status : main 132 pertandingan untuk MU dan rencananya akan pensiun di klub ini.
Tomasz Kuszczak (2006 - now)

Arrival : direkrut dari West Bromwich sebagai deputi Van Der Sar.

Kuszczak menjadi populer setelah bermain dengan sangat gemilang bagi West Bromwich pada tahun 2004-2007. Hal ini memikat Sir Alex merekrutnya untuk mengkover Van Der Sar, karena MU baru saja kehilangan Howard. Kuszczak pun dipinjam dari West Bromwich.

Meskipun tidak istimewa, Kuszczak merupakan kiper dengan kualitas standar Premier League yang sudah teruji di top-flight. Ini membuat saya tidak terlalu khawatir andaipun Van Der Sar cedera.

Penampilannya yang memuaskan membuat MU merekrutnya secara permanen. Hanya saja sejak awal musim 2008/09 kemarin Kuszczak dipaksa bersaing ketat dengan Foster untuk memperebutkan posisi kiper kedua. Kita lihat siapa yang lebih baik.

Video Kompilasi Tomasz Kuszczak di YouTube

Momen Paling Berkesan : ketika dia menggagalkan tendangan penalti Gilberto Silva saat MU menghadapi Arsenal (lihat di sini)

Status : main 19 pertandingan dan masih terikat kontrak hingga tahun 2012.
Ben Foster (2007 - now)

Arrival : direkrut dari Stoke City sebagai pemain muda berbakat.

Foster dikontrak MU pada tahun 2005 namun langsung dipinjamkan ke Watford selama dua tahun. Ternyata di Watford dia menunjukkan penampilan yang luar biasa. Barulah pada tahun 2007 dia ditarik ke MU hingga menggusur posisi Kuszczak sebagai kiper kedua.

Usianya relatif muda untuk seorang kiper. Gayanya eksentrik serta penuh aksi akrobatik, namun hal yang tak kalah penting : dia orang Inggris. Banyak yang meramalkan bahwa Foster menjadi solusi kiper Inggris sejak runtuhnya era David Seaman.

Bagi MU sendiri, Foster belum melakukan banyak hal. Namun dari beberapa kali dipercaya mengawal jala MU, saya berani memberinya nilai 7. Namun tentu saja jalannya masih sangat panjang.

Video Kompilasi Ben Foster di YouTube

Momen Paling Berkesan : melawan Tottenham di final Piala Carling, ketika itu Foster menjadi pahlawan yang membawa MU meraih gelar juara (lihat di sini).

Status : main 3 pertandingan untuk MU dan diplot menggantikan Van Der Sar.

MU Rayakan Seabad Bermarkas di Old Trafford

Old Trafford: Manchester United merayakan 100 tahun bermarkas di Old Trafford, Inggris, Jumat (19/2) ini. Nama Manchester United mulai dipakai sejak tahun 1902 dan kini menjelma menjadi salah satu klub sepak bola terbesar di dunia.

Manchester United awalnya bernama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railway Football Club. Klub ini didirikan pada tahun 1878. Klub berjuluk Setan Merah itu mulai menggunakan Stadion Old Trafford pada tahun 1910. Sayangnya, MU harus menyerah 3-4 kepada Liverpool di pertandingan perdana di stadion barunya itu.

Stadion Old Trafford menjadi saksi perjalanan naik turun prestasi si Setan Merah. MU mulai bersinar usai Perang Dunia Kedua. Saat itu tim muda MU dilatih Matt Rusby. MU akhirnya berhasil membuktikan diri dengan menjuarai kompetisi Divisi Utama pada tahun 1956 dan 1957.

MU kemudian berhasil menggondol piala Football Association (FA). Sukses itu mengantarkan The Busby Babes, sebutan MU saat itu, berlaga untuk pertama kalinya di kompetisi Eropa pada tahun 1957.

Tragedi sempat mewarnai perjalanan MU. Pada tahun 1958, pesawat yang ditumpangi pemain MU jatuh di Munich, Jerman. Saat itu, tim MU sedang dalam perjalanan pulang dari Yugoslavia, usai memenangkan perempat final Piala Champions Eropa. Delapan pemain dan tiga ofisial tewas.

Si Setan Merah cukup lama berduka atas kejadian itu. Terbukti, baru 10 tahun kemudian, MU bisa menjuarai kompetisi Eropa setelah mengalahkan Benfica 4-1.

Alex Ferguson kemudian mengambil alih kursi pelatih pada tahun 1986. Ferguson tercatat sukses mengantarkan MU sebagai peraih gelar juara Liga Inggris pada 1993. Eric Cantona menjadi bintang saat itu. Kesuksesan Cantona diikuti pemain MU, yakni David Beckham. Beckham berhasil membawa timnya meraih treble winner pada tahun 1999.

Kegemilangan MU ini juga tergambarkan dari kemewahan stadionnya. Old Trafford merupakan markas klub sepak bola dengan kapasitas terbesar di Inggris. Stadion ini mampu menampung 75 ribu penonton. Tak mengherankan jika Old Trafford kerap digunakan sebagai tempat berlangsungnya pertandingan akbar. Di antaranya tiga pertandingan Piala Dunia 1966 dan lima pertandingan Piala Euro 1996.

Old Trafford

Old Trafford (julukan The Theatre of Dreams diberikan oleh Sir Bobby Charlton) adalah sebuah stadion sepak bola di kota Stretford, Trafford, Manchester Raya, Inggris dan merupakan stadion milik Manchester United F.C. Lapangan ini menjadi permanen milik Manchester United F.C. sejak 1910 (sempat absen pada tahun 1941-1949 karena dibom saat Perang Dunia Kedua). Stadion ini terletak kira-kira setengah mil dari Lapangan Kriket Old Trafford dan Manchester Metrolink.

Kadang-kadang stadion ini menjadi tuan rumah pertandingan semi-final Piala FA (sebagai tempat netral), dan menjadi markas tim nasional sepak bola Inggris ketika Stadion Wembley dalam proses renovasi. Stadion ini juga salah satu tempat penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 1966 dan Euro 96, dan juga final Liga Champions 2003. Dengan terpilihnya London sebagai tuan rumah Olimpiade 2012, stadion ini akan digunakan untuk beberapa pertandingan penyisihan sepak bola pria dan wanita. Di samping sepak bola, Old Trafford telah menjadi tempat penyelenggaraan Grand Final Liga Super Eropa sejak sistem playoff diadopsi oleh liga rugbi tahun 1998. Juga, pada awalnya, lapangan ini juga digunakan untuk shinty, olahraga tradisional Skotlandia.

Old Trafford memiliki kapasitas 76.000, dan menjadi satu-satunya stadion di Inggris yang memiliki rating 5 bintang. Namun, dalam 3 - 4 tahun mendatang stadion ini tidak akan menjadi markas dari Inggris karena akan adanya penilaian penentuan rating bintang oleh UEFA dalam 3 - 4 tahun mendatang dan kemungkinan besar stadion Wembley akan mendapatkan rating 5 bintang karena oleh beberapa media dianggap layak memenuhi syarat stadion 5 bintang UEFA.

Rabu, 17 Februari 2010

RAPOR PEMAIN: AC Milan 2-3 Manchester United

Berikut penilaian GOAL.com Indonesia untuk dua tim yang bertanding pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions ini.
AC Milan
Dida 6 - Tampil biasa-biasa saja, tanpa melakukan penyelamatan berarti. Koordinasi duet bek sentral Milan membuat Dida tak bisa mencegah terjadinya seluruh gol United.

Daniele Bonera 6,5 - Tampil penuh semangat dan membuat lawan tak berkutik menyerang dari sektornya.

Alessandro Nesta 5 - Nyaris tak melakukan apapun dalam mengatasi serangan United yang jarang muncul. Tiga gol ke gawang Dida adalah pertanyaan terhadap perannya di lini belakang Milan.

Thiago Silva 6 - Seperti Nesta, tampil tak terlalu bagus. Gagal menyamakan kedudukan pada akhir pertandingan meski sudah berdiri bebas.

Luca Antonini 5,5 - Tampil bersemangat, tapi akibatnya dihinggapi cedera sehingga harus diganti sebelum babak pertama berakhir.

Andrea Pirlo 6 - Mungkin kalau tendangan bebasnya tidak ditinju Van der Sar, Pirlo akan mengubah nasib Milan. Pirlo berperan banyak dalam menghidupkan serangan Milan.

Massimo Ambrosini 6,5 - Tampil mobil, membantu serangan dan pertahanan secara konstan. Tak mampu menembus ketatnya lini tengah United, Ambrosini kerap merangsek lewat sektor sayap.

David Beckham 6 - Lebih sering mengancam lewat bola-bola mati ketimbang saat permainan bergulir. Saat digantikan, secara simpatik Beckham membalas tepukan suporter United.

Ronaldinho 7 - Pemain Milan yang tampil paling apik. Satu gol dan satu assist dalam pertandingan. Sayangnya, oenampilan bagus Dinho tak mampu mencegah kekalahan Milan.

Klaas-Jan Huntelaar 5,5 - Setelah peluangnya pada awal babak pertama, Huntelaar seperti menghilang di atas lapangan. Mungkin ini akibat dua rekannya asal Brasil di lini depan lebih asyik berkolaborasi satu sama lain.

Alexandre Pato 6 - Meski relatif tampil bagus, Pato sepertinya kerap salah posisi karena berebutan bola dengan Huntelaar.

Pengganti:
Filippo Inzaghi 5,5 - Terlalu sedikit waktu untuk menciptakan banyak perbedaan. Jika tendangannya tepat sasaran pada pengujung pertandingan, mungkin Pippo sudah dipuja-puji sebagai penyelamat klubnya saat ini.

Clarence Seedorf 6 - Kehadiran Seedorf membuat Milan punya alternatif memecah kekuatan lini tengah United. Mencetak gol penting dengan cerdik setelah memanfaatkan umpan Ronaldinho.

Giuseppe Favalli 6 - Tampil sebagai pengganti Antonini. Tak terlalu bermasalah, hingga akhirnya United menampilkan Valencia yang membuat lebih banyak ancaman di sektornya.


Manchester United
Edwin van der Sar 7 - Jika bukan Van der Sar yang mengawal gawang United, mungkin Milan sudah menang mudah. Sir Alex Ferguson benar, kematangan dan kemampuan Van der Sar belum dapat ditandingi.

Patrice Evra 6 - "Memberikan" gol pertama Milan, Evra tak lagi mengulangi kesalahannya hingga akhir pertandingan. Relatif sukses mematikan pergerakan Pato.

Jonny Evans 6 - Mampu meredam ancaman Huntelaar. Penampilannya banyak terbantu bimbingan dari Ferdinand.

Rio Ferdinand 6 - Mampu menjalin koordinasi di lini belakang dan lini tengah dengan baik. Lolos dari hukuman wasit pada awal pertandingan setelah menghentikan aksi Ronaldinho.

Rafael da Silva 5,5 - Kerepotan mengatasi gedoran Ronaldinho di sektornya. Sektor kanan United jadi paling rentan sepanjang pertandingan.

Michael Carrick 6,5 - Kartu kuning kedua dapat dipertanyakan. Carrick mampu menjadi jangkar United dan menetralisir ancaman Pirlo di sisi lawan.

Paul Scholes 6 - Boleh dibilang mencetak gol dengan bantuan sedikit keberuntungan, tapi kehadiran Scholes memberikan ketenangan

Darren Fletcher 7 - Bagus saat bertahan dan baik ketika menyerang. Seperti biasa, Fletcher mampu merusak irama permainan lawan. Di saat penting, Fletcher memberikan umpan yang membuahkan gol kemenangan United.

Park Ji-sung 5,5 - Tak banyak berkutik karena dimatikan Bonera. Sektor yang dihuninya minim kontribusi terhadap serangan United.

Nani 5,5 - Sama saja seperti Park. United gagal mengelola serangan lewat sektor sayap dan lebih banyak mengandalkan kekuatan trio lini tengahnya.

Wayne Rooney 7,5 - Tampil sendirian di lini depan? Tak masalah. Salah satu aksi solonya pada pertengahan babak kedua seperti menghidupkan nyawa United. Layak disebut sebagai aktor utama atas terciptanya sejarah United di San Siro.

Pengganti:
Luis Valencia 6,5 - Berhasil memberikan kekuatan serangan United lewat sektor sayap. Langsung memberikan bukti ketika baru masuk sebagai pemain pengganti. Umpannya dituntaskan Rooney untuk menciptakan keunggulan bagi United.

Wes Brown n/a - Hanya tampil sekejap sebagai taktik mengulur waktu United.

United Permalukan Milan

Matangnya pengalaman AC Milan berlaga di kancah Eropa harus dipertanyakan karena justru Manchester United yang lebih menunjukkan kedewesaan permainan.

United berhasil mempermalukan tuan rumah Milan 3-2, meski tertinggal lebih dahulu pada awal pertandingan laga pertama babak 16 besar Liga Champions, Selasa (16/2) malam.

Leonardo memainkan David Beckham sejak awal dan mengandalkan serangan lewat sayap yang ditempati Alexandre Pato dan Ronaldinho.

Sir Alex Ferguson sebaliknya, menumpuk lima gelandang sekaligus di lini tengah dengan trio Michael Carrick, Darren Fletcher, dan Paul Scholes sebagai pengontrol irama permainan.

Penonton tak perlu lama menunggu terjadinya gol. Pada menit ketiga, berawal dari tendangan bebas Beckham, Patrice Evra gagal menyapu bola dengan bersih. Bola jatuh di kaki Ronaldinho yang berdiri bebas. Kontrol sebentar, Dinho menendang. Edwin van der Sar terkecoh karena arah bola berbelok mengenai kaki Carrick.

Pertahanan United sepertinya berbaik hati dengan memberikan terlalu banyak ruang di dalam kotak penalti. Dinho kembali mengancam dan memperoleh kesempatan melepas tembakan hanya dari jarak delapan meter. Untungnya, arah bola bisa diantisipasi Van der Sar.

Menit 19, Ronaldinho terlepas di muka kotak penalti United. Pemain Brasil itu mencoba melewati Rio Ferdinand, tapi terjatuh. Meski ada kontak antara kedua pemain, wasit memutuskan bukan pelanggaran.

Beberapa detik berselang, United membalas lewat sepakan Wayne Rooney yang melenceng dari gawang Dida.

Kecepatan para pemain Milan kerap membuat United bermasalah. Pada menit ke-33, Huntelaar nyaris mengoptimalkan sodoran Massimo Ambrosini dari lini tengah. Namun, tendangan Huntelaar melebar dari sasaran.

Upaya United menghadirkan ancaman ke gawang Milan berbuah hasil sembilan menit sebelum peluit jeda. Fletcher melepas umpan silang dari sayap kanan. Di tengah kotak penalti, Scholes melayangkan tendangan kaki kanan. Meleset, bola malah menghantam kaki kirinya dan bergulir mendatar tanpa dapat dicegah Dida. Gol, 1-1!

Setelah terjadinya gol, Milan mengganti Luca Antonini dengan pemain gaek Giuseppe Favalli. Tampaknya Antonini mengalami masalah dengan kaki kanannya.

Milan berupaya mengembalikan keunggulan. Peluang terakhir sebelum turun minum tercipta pada menit ke-41, ketika Dinho melepas tendangan jarak jauh yang masih dapat dibendung Van der Sar.

Tidak ada pergantian pemain yang dilakukan kedua pelatih usai jeda. Empat menit pertandingan kembali dimulai, Pato berdiri bebas dan menyundul bola umpan Favalli. Peluang terbuang percuma, karena bola meleset jauh dari sasaran.

Milan terlihat lebih lincah memainkan bola dari kaki ke kaki sehingga memaksa United lebih banyak bertahan di wilayah pertahanan sendiri. Meski demikian, menit 57, Rooney sempat membelah pertahanan Milan dan tendangannya membentur kaki pemain lawan sehingga menyebabkan tendangan penjuru.

Hanya sesekali mengancam lawan tak mengurangi betapa berbahayanya United. Menit 67, pemain pengganti Luis Valencia yang baru semenit menginjak lapangan, mengirimkan umpan silang. Di tiang jauh, Rooney menyongsong bola dengan menyundulnya ke tiang jauh. San Siro hanya terbungkam menyaksikan gol kedua United bersarang di dalam gawang Dida.

Milan mencoba menggiatkan kembali daya ofensif dengan memasukkan Clarence Seedorf dan menggantikan Beckham. Alih-alih, Rooney nyaris menciptakan gol keduanya. Tendangannya dari luar kotak masih melebar dari sasaran.

Beberapa saat kemudian, Rooney benar-benar mewujudkan ancaman tersebut. Fletcher melayangkan bola di antara celah Thiago Silva dan Alessandro Nesta. Duet bek tengah Milan itu hanya bisa memandang Rooney melepaskan sundulan bebas yang tak bisa dihalau Dida.

Leonardo mencoba memainkan kartu terakhir dengan memasukkan Filippo Inzaghi untuk menggantikan Huntelaar, yang seperti tidak terlihat di atas lapangan.

Gol balasan akhirnya tercipta lima menit sebelum pertandingan berakhir. Dari sebuah rancangan serangan dari sayap, Seedorf menuntaskan umpan Dinho dengan eksekusi backheel yang cantik.

Milan berupaya menyelamatkan diri dari kekalahan. Sebuah bola umpan Dinho diselesaikan Inzaghi dengan tendangan yang melambung jauh dari gawang Van der Sar.

Thiago memperoleh peluang emas menyamakan kedudukan pada pengujung pertandingan. Tapi, sundulannya menyongsong tendangan penjuru Andrea Pirlo melebar. Padahal, Thiago sudah berada dalam posisi bebas.

Pada menit terakhir pertandingan, wasit Olegario Benquerenca memberikan kartu kuning kedua kepada Carrick karena dianggap melanggar Pato. Padahal, dari tayangan ulang terlihat Evra yang melakukan pelanggaran.

Kedudukan 3-2 tetap bertahan hingga akhir. Hasil ini membuat Milan paling aman harus mencari kemenangan di atas dua gol pada lawatan di Old Trafford, 10 Maret mendatang.

Bagi United sendiri, kemenangan ini merupakan sebuah sejarah karena untuk kali pertama mereka mampu menaklukkan Milan di San Siro dalam lima kali perjumpaan di Liga Champions.

Susunan pemain:
Milan Dida; Bonera, Antonini / Favalli (38'), Thiago, Nesta; Pirlo, Ambrosini, Beckham / Seedorf (73'); Pato, Ronaldinho, Huntelaar / Inzaghi (78').
United Van der Sar; Rafael / Brown (90'+), Evra, Ferdinand, Evans; Carrick, Scholes, Fletcher; Nani / Valencia (65'), Park, Rooney.

Fergie Puji Rooney

Penampilan cemerlang Wayne Rooney dengan memberikan kemenangan 3-2 bagi Manchester United pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions melawan tuan rumah AC Milan tak pelak mengundang pujian dari Sir Alex Ferguson.

"Memang ada beberapa kesalahan," ujar Fergie kepada Sky Sports.

"Mereka mampu memanfaatkan awal pertandingan karena kami tampil gugup. Kali terakhir kami bermain di sini, kami kebobolan dua gol cepat. Tapi begitu kami menemukan irama permianan, saya rasa kami mulai tampil baik."

"Hal terpenting adalah kami memanfaatkan bola sebaik mungkin dan memfungsikan Rooney. Saya rasa dia mampu memberikan pukulan kepada Milan dan dia tampil fantastis malam ini."

"Saat unggul 3-1, saya rasa kami pantas merayakannya. Kedudukan itu membuat pertandingan berpihak kepada kami."

"Sekarang kami punya tugas menanti di Old Trafford. Kami ingin memenangkannya."

Rooney: Kami Layak Menang

Manchester United layak menang karena tampil lebih baik daripada AC Milan, sebut Wayne Rooney. Wayne Rooney tampil sebagai pahlawan kemenangan Manchester United atas tuan rumah AC Milan, 3-2, pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions. Dua gol Rooney berhasil memupus keunggulan Milan pada awal pertandingan sekaligus menjadi modal berharga untuk laga kedua kelak.

"Kami tampil mengecewakan pada awal pertandingan, tapi setelahnya kami mampu bangkit. Babak kedua kami berhasil menguasai pertandingan dan kami layak menang. Kami selalu tampil lebih baik daripada lawan," ujar Rooney kepada Sky Sports.

"Saat unggul 3-1, saya pikir sepertinya hanya kami yang sanggup mencetak gol. Gol itu bisa membuat Milan kesulitan, tapi skor 3-2 di San Siro adalah hasil hebat."

Rooney juga menanggapi penampilan bekas pemain United, David Beckham, di kubu lawan.

"Bisa dilihat kualitas yang dimilikinya," ujarnya.

"Pengalaman serta kehandalannya di bola-bola mati... dia memang pemain hebat."

Wayne Rooney dinilai pantas disejajarkan dengan pemain berlabel terbaik saat ini

Wayne Rooney kembali menjadi motor penentu kemenangan Manchester United, dan kali ini sukses itu dibuatnya di kandang AC Milan, dinihari tadi. Ia mencetak dua gol yang berujung pada kemenangan 3-2 timnya.

Dengan dua gol itu, Rooney sudah menorehkan 25 gol di musim ini di semua kompetisi. Capaian itu membuatnya mendapat apresiasi khusus dari pelatih Alex Ferguson, yang menilainya pantas masuk dalam daftar pemain terbaik.

"Ia bisa mencetak 30 gol. Musim ini secara khusus, dalam ua bulan terakhir, ada peningkatan kualitas pada penampilannya. Kepercayaan diri juga meningkat tentunya," kata Ferguson dikutip Sky Sports, Selasa (17/2).

"Saya merasa ia harus meningkatkan torehan golnya, yang mana sedang dilakukannya saat ini. Penampilannya secara keseluruhan merusak lawan. AC MIlan sama sekali tak bisa menahannya. Mereka tak bisa mengatasi Rooney. ia harusnya dimasukkan dalam jajaran pemain terbaik saat ini, bersama dengan semua pemain terbaik yang sudah kita tahu," paparnya.

Senin, 18 Januari 2010

Alex Ferguson
Sir Alex Ferguson
Informasi pribadi
Nama lengkap Alexander Chapman Ferguson
Tanggal lahir 31 Desember 1941 (umur 68)
Tempat lahir Glasgow, Skotlandia
Posisi bermain Striker (telah pensiun)
Informasi klub
Klub saat ini Manchester United (pelatih)
Klub senior1
Tahun Klub Tampil (Gol)
1957–1960
1960–1964
1964–1967
1967–1969
1969–1973
1973–1974
Queen's Park
St. Johnstone
Dunfermline Athletic
Rangers
Falkirk
Ayr United
Total
032 0(11)
037 0(19)
088 0(66)
041 0(25)
106 0(37)
024 00(9)
327 (167)
Kepelatihan
1974
1974–1978
1978–1986
1985–1986
1986–
East Stirlingshire
St. Mirren
Aberdeen
Skotlandia
Manchester United

1 Penampilan dan gol di klub senior
hanya dihitung dari liga domestik.

Sir Alexander Chapman "Alex" Ferguson CBE (lahir 31 Desember 1941 di Govan, Glasgow) adalah seorang pelatih dan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Skotlandia, yang saat ini sedang menangani Manchester United F.C., di mana dia telah bertugas lebih dari 1000 pertandingan. Dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik dalam permainan, dia telah memenangkan lebih banyak trofi daripada pelatih manapun sepanjang sejarah sepak bola Inggris. Dia telah mengabdi kepada Manchester United selama 21 tahun, kedua terlama setelah Sir Matt Busby.

Tinjauan Umum

Ferguson sebelumnya menangani East Stirlingshire dan St. Mirren, sebelum meraih masa-masa kesuksesan bersama Aberdeen. Menjadi pelatih Skotlandia dalam waktu singkat – untuk mengisi posisi Jock Stein yang meninggal dunia – dia ditunjuk menjadi pelatih Manchester United pada November 1986.

Ferguson dengan mantan asisten pelatihnya Carlos Queiroz

Di Manchester United, Sir Alex menjadi pelatih tersukses dalam sejarah sepak bola Inggris, dengan memimpin tim memenangkan 10 gelar juara liga. Pada 1999, dia menjadi pelatih pertama yang membawa tim Inggris meraih trebel dari Liga Utama, Piala FA and Liga Champions UEFA. Juga menjadi satu-satunya pelatih yang memenangkan piala FA sebanyak 5 kali, dia juga menjadi satu-satunya pelatih yang berhasil memenangkan gelar liga sebanyak 3 kali berturut-turut bersama tim yang sama (1998-1999, 1999-2000 and 2000-2001). Pada 2008, dia bergabung bersama Brian Clough (Nottingham Forest) dan Bob Paisley (Liverpool) sebagai pelatih Britania yang memenangkan kejuaraan Eropa sebanyak lebih dari satu kali.

Manchester United F.C., biasa disingkat Man United atau hanya Man U (MU), adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester. Dibentuk sebagai Newton Heath LYR F.C. pada 1878 sebagai tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United pada 1902.

Sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson, suatu dominasi baru sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership di tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan delapan kali merebut tropi juara.

Pada 12 Mei 2005, pebisnis dari Amerika Serikat Malcolm Glazer menjadi pemilik klub dengan membeli mayoritas saham yang bernilai £800 juta (US$1,47 milyar) tapi diiringi dengan banyaknya protes dari para pendukung fanatik.

DATA

Nama lengkap : Manchester United

Julukan : The Red Devils (Setan Merah)

Didirikan : 1878

Stadion : Old Trafford, Manchester (Kapasitas 68.936)

Kostum : Merah-Putih (Kandang), Biru-Biru (Tandang)

Pemilik Klub : Malcolm Glazer

Ketua Klub : Joel Glazer dan Avram Glazer

Manajer : Sir Alex Ferguson

Pemain

Kiper: Edwin van der Sar, Ben Foster, Tomasz Kuszczak, Ben Amos

Bek: Gary Neville, Patrice Evra, Rio Ferdinand, Wes Brown, Nemanja Vidić, Fábio, Rafael, John O'Shea, Jonny Evans, Richard Eckersley

Gelandang: Owen Hargreaves, Cristiano Ronaldo, Anderson, Ryan Giggs, Park Ji-Sung, Zoran Tošić, Michael Carrick, Nani, Paul Scholes, Darren Fletcher, Darron Gibson, Lee Martin, Rodrigo Possebon, Davide Petrucci

Penyerang: Dimitar Berbatov, Wayne Rooney, Danny Welbeck, Carlos Tévez, Federico Macheda

Prestasi

Liga Utama Inggris: 17 kali, 1907–08, 1910–11, 1951-52, 1955-56, 1956–57, 1964–65, 1966-67, 1992-93, 1993-94, 1995-96, 1996-97, 1998-99, 1999-2000, 2000-01, 2002–03, 2006-07, 2007-08

Divisi Satu Liga Inggris: 1935–36, 1974–75

Piala FA : 1909, 1948, 1963, 1977, 1983, 1985, 1990, 1994, 1996, 1999, 2004.

Piala Carling: 992, 2006

FA Charity/Community Shield: 1908, 1911, 1952, 1956, 1957, 1965*, 1967*, 1977*, 1983, 1990*, 1993, 1994, 1996, 1997, 2003, 2007 (*= juara bersama)

Liga Champions : 1968, 1999, 2008

Piala Winners UEFA: 1991

Piala Super UEFA: 1991

Piala Interkontinental/Kejuaraan Dunia Antar Klub: 1999

Piala Dunia Antar klub FIFA: 2008

Ini adalah daftar pemain yang pernah bermain bagi Manchester United F.C. atau Newton Heath F.C.. Daftar ini hanya menampilkan pemain yang pernah tampil membela Manchester United sebanyak minimal 100 kali (termasuk tampil sebagai cadangan) pada pertandingan resmi tim. Beberapa pemain yang berkontribusi besar bagi klub namun hanya sempat bermain disedikit laga juga dimasukkan (contoh: Liam Whelan).

Untuk melihat pemain inti Manchester United saat ini, lihat bagian Tim Utama dari artikel Manchester United F.C..

1. Daftar Pemain


David Beckham membela Manchester United sebanyak 394 kali dalam kurun waktu 1993 sampai 2003.
Keterangan tabel
  • Apps — Jumlah pertandingan pemain dimainkan sebagai starter
  • Sub — Jumlah pertandingan pemain dimainkan sebagai cadangan
  • Total — Total pertandingan pemain dimainkan sebagai starter maupun cadangan
Keterangan Posisi GK Penjaga gawang RB Bek kanan RM Gelandang kanan RW Sayap kanan CB Bek sentral LB Bek kiri LM Gelandang kiri LW Sayap kiri DF Bek FB Bek penuh MF Gelandang W Sayap FW Penyerang HB Gelandang bertahan CM Gelandang sentral

Statistik per 27 Januari 2008

Nama Negara Posisi Karier Manchester United
Pertandingan Goals
Apps (Sub) Total
Willie Stewart HB/FW 1889-1895 149 (0) 149 23
Alf Farman FW 1889-1895 121 (0) 121 53
Bob Donaldson FW 1892-1897 147 (0) 147 66
James McNaught HB 1892-1898 157 (0) 157 12
Fred Erentz LB 1892-1902 303 (0) 303 9
Joe Cassidy FW 1893,
1895-1900
167 (0) 167 99
Dick Smith LW/FW 1894-1898,
1900-1901
100 (0) 100 37
Walter Cartwright HB 1895-1905 257 (0) 257 8
Harry Stafford RB 1896-1903 200 (0) 200 1
William Bryant FW 1896-1900 127 (0) 127 33
Frank Barrett GK 1896-1900 132 (0) 132 0
Billy Morgan HB 1896-1903 152 (0) 152 7
Billy Griffiths HB 1899-1905 175 (0) 175 30
Alf Schofield FW 1900-1907 179 (0) 179 35
Vince Hayes RB 1901-1907,
1908-1910
128 (0) 128 2
Jack Peddie FW 1902-1903,
1904-1907
121 (0) 121 58
Alex Downie HB 1902-1909 191 (0) 191 14
Alex Bell HB 1903-1913 309 (0) 309 10
Bob Bonthron RB 1903-1907 134 (0) 134 3
Harry Moger GK 1903-1912 266 (0) 266 0
Dick Duckworth HB 1903-1915 254 (0) 254 11
Charlie Roberts HB 1904-1913 302 (0) 302 23
Dick Holden RB 1904-1914 117 (0) 117 0
Jack Picken FW 1905-1911 122 (0) 122 46
George Wall LW 1906-1915 319 (0) 319 100
Billy Meredith RW 1906-1921 335 (0) 335 36
Sandy Turnbull FW 1906-1915 247 (0) 247 101
George Stacey Various 1906-1915 270 (0) 270 9
Harold Halse FW 1908-1912 125 (0) 125 56
Arthur Whalley HB/MF 1909-1920 106 (0) 106 6
Enoch West FW 1910-1916 181 (0) 181 80
Robert Beale GK 1912-1919 112 (0) 112 0
Jack Mew GK 1912-1915,
1919-1927
199 (0) 199 0
Lal Hilditch HB/LW 1916-1932 322 (0) 322 7
Jack Silcock LB 1917-1934 449 (0) 449 2
Joe Spence FW 1919-1933 510 (0) 510 168
Charlie Moore RB 1919-1921,
1922-31
328 (0) 328 0
John Grimwood HB 1919-1927 205 (0) 205 8
Teddy Partridge FW 1920-1929 160 (0) 160 18
Alf Steward GK 1920-1932 326 (0) 326 0
Ray Bennion HB 1921-1932 301 (0) 301 3
Harry Thomas FW 1921-1931 135 (0) 135 13
Arthur Lochhead FW 1921-1925 153 (0) 153 50
Frank McPherson FW/LW 1922-1928 175 (0) 175 52
Frank Barson HB 1922-1928 152 (0) 152 4
Frank Mann HB 1922-1930 197 (0) 197 5
Jimmy Hanson FW 1924-1931 147 (0) 147 52
Tom Jones LB/RB 1924-1937 200 (0) 200 0
Jack Wilson HB 1926-1932 140 (0) 140 3
Hugh McLenahan HB 1927-1937 116 (0) 116 12
Harry Rowley FW 1928-1931,
1934-1937
180 (0) 180 55
Thomas Reid FW 1929-1933 101 (0) 101 67
George McLachlan FW 1929-1933 116 (0) 116 4
Tom Manley Various 1930-1939 195 (0) 195 41
Jack Mellor HB 1930-1937 122 (0) 122 0
George Vose HB/MF 1933-1939 209 (0) 209 1
Bill McKay HB 1933-1940 182 (0) 182 15
Jack Griffiths LB 1934-1944 173 (0) 173 1
George Mutch FW 1934-1937 120 (0) 120 49
Thomas Bamford FW 1934-1938 109 (0) 109 57
Billy Bryant FW 1934-1939 157 (0) 157 42
James Brown HB 1935-1939 110 (0) 110 1
Charlie Mitten LW 1936-1952 162 (0) 162 61
Johnny Carey FB 1936-1953 344 (0) 344 17
Stan Pearson FW 1937-1954 343 (0) 343 148
Jack Rowley FW 1937-1955 424 (0) 424 211
Allenby Chilton HB 1938-1955 391 (0) 391 3
Jack Warner HB 1938-1940,
1946-1951
116 (0) 115 2
John Aston, Sr. LB 1939-1954 284 (0) 284 30
Henry Cockburn HB 1943-1954 275 (0) 275 4
Jack Crompton GK 1944-1956 212 (0) 212 0
Jimmy Delaney RW/FW 1946-1950 184 (0) 184 28
Billy McGlen HB 1946-1952 122 (0) 122 2
Roger Byrne LB/LW 1949-1958 280 (0) 280 20
John Downie FW 1949-1953 116 (0) 116 37
Ray Wood GK 1949-1958 208 (0) 208 0
Don Gibson HB 1950-1955 115 (0) 115 0
Mark Jones HB 1950-1958 121 (0) 121 1
Jackie Blanchflower HB 1950-1958 117 (0) 117 27
Dennis Viollet FW 1950-1962 293 (0) 293 179
Johnny Berry RW 1951-1958 276 (0) 276 45
Bill Foulkes HB/RB 1951-1970 685 (3) 688 9
David Pegg LW 1952-1958 150 (0) 150 28
Duncan Edwards HB 1952-1958 177 (0) 177 21
Bobby Charlton CM/FW 1953-1973 757 (2) 759 249
Tommy Taylor FW 1953-1958 191 (0) 191 131
Liam Whelan FW 1953-1958 98 (0) 98 52
Albert Scanlon LW 1954-1960 127 (0) 127 35
Freddie Goodwin HB 1954-1960 107 (0) 107 8
Eddie Colman HB 1955-1958 108 (0) 108 2
Ronnie Cope HB 1956-1961 106 (0) 106 2
David Gaskell GK 1956-1967 119 (0) 119 0
Johnny Giles CM 1956-1963 115 (0) 115 13
Shay Brennan RB/LW 1957-1970 358 (1) 359 6
Harry Gregg GK 1957-1966 247 (0) 247 0
Albert Quixall FW 1958-1963 183 (0) 183 56
Nobby Stiles HB 1959-1971 394 (0) 394 19
Maurice Setters HB 1960-1964 194 (0) 194 14
Tony Dunne LB/RB 1960-1973 534 (1) 535 2
Noel Cantwell LB 1960-1967 146 (0) 146 8
David Herd FW 1961-1968 264 (1) 265 145
Denis Law FW 1962-1973 398 (6) 404 237
David Sadler Various 1962-1973 328 (7) 335 27
George Best LW/RW/FW 1963-1974 470 (0) 470 179
Pat Crerand HB 1963-1971 397 (0) 397 15
John Fitzpatrick RB 1963-1973 141 (6) 147 10
John Aston, Jr. FW/LW 1964-1972 166 (21) 187 27
John Connelly FW 1964-1966 112 (1) 113 35
Brian Kidd FW 1966-1974 257 (9) 266 70
Alex Stepney GK 1966-1979 539 (0) 539 2
Francis Burns LB 1967-1972 143 (13) 156 7
Steve James HB 1968-1975 160 (1) 161 4
Willie Morgan RW 1968-1975 293 (3) 296 34
Sammy McIlroy CM/FW 1971-1982 391 (28) 419 71
Martin Buchan CB 1972-1983 456 (0) 456 4
David McCreery MF 1972-1979 57 (53) 110 8
Alex Forsyth RB 1972-1978 116 (3) 119 5
Brian Greenhoff CB 1973-1979 268 (3) 271 17
Lou Macari MF/FW 1973-1984 374 (27) 401 97
Gerry Daly CM 1973-1977 137 (5) 142 32
Stewart Houston LB 1973-1980 248 (2) 250 16
Jimmy Nicholl RB 1974-1982 235 (13) 248 6
Arthur Albiston LB 1974-1988 467 (18) 485 7
Stuart Pearson FW 1974-1979 179 (1) 180 66
Steve Coppell RW 1975-1983 393 (3) 396 70
Gordon Hill LW 1975-1978 133 (1) 134 51
Jimmy Greenhoff FW 1976-1980 119 (4) 123 36
Ashley Grimes LB 1977-1983 77 (30) 107 11
Gary Bailey GK 1978-1987 375 (0) 375 0
Joe Jordan FW 1978-1981 125 (1) 126 41
Gordon McQueen CB 1978-1985 229 (0) 229 26
Kevin Moran CB 1978-1988 284 (5) 289 24
Mickey Thomas LW 1978-1981 110 (0) 110 15
Ray Wilkins CM 1979-1984 191 (3) 194 10
Mike Duxbury RB 1980-1990 345 (33) 378 7
Mark Hughes FW 1980-1986,
1988-1995
453 (14) 467 163
Norman Whiteside CM/FW 1981-1989 256 (18) 274 67
John Gidman RB 1981-1986 116 (4) 120 4
Frank Stapleton FW 1981-1987 267 (21) 288 78
Remi Moses CM 1981-1988 188 (11) 199 12
Bryan Robson CM 1981-1994 437 (24) 461 99
Clayton Blackmore DF/MF 1982-1994 201 (44) 245 26
Paul McGrath CB 1982-1989 192 (7) 199 16
Graeme Hogg CB 1984-1988 108 (2) 110 1
Jesper Olsen LW 1984-1988 149 (27) 176 24
Gordon Strachan RM 1984-1989 195 (6) 201 38
Peter Davenport FW 1986-1988 83 (23) 106 26
Brian McClair FW 1987-1998 398 (73) 471 127
Steve Bruce CB 1987-1996 411 (3) 414 51
Lee A. Martin LB 1988-1994 84 (25) 109 2
Lee Sharpe LW 1988-1996 213 (50) 263 36
Mal Donaghy CB/LB 1988-1992 98 (21) 119 0
Mike Phelan MF/DF 1989-1994 127 (19) 146 3
Neil Webb CM 1989-1992 105 (5) 110 11
Gary Pallister CB 1989-1998 433 (4) 437 15
Paul Ince CM 1989-1995 276 (5) 281 29
Denis Irwin LB/RB 1990-2002 511 (18) 529 33
Ryan Giggs LW/RW/CM 1990- 659 (84) 743 143
Andrei Kanchelskis / RW 1991-1995 132 (29) 161 36
Peter Schmeichel GK 1991-1999 398 (0) 398 1
Paul Parker RB 1991-1996 137 (9) 146 2
Nicky Butt CM 1993-2004 307 (79) 386 26
David Beckham RM/CM 1993-2003 356 (38) 394 85
Eric Cantona FW 1992-1997 184 (1) 185 82
Gary Neville RB/CB 1993- 514 (26) 540 7
Roy Keane CM 1993-2005 458 (22) 480 51
Paul Scholes CM 1993- 456 (93) 549 138
Philip Neville LB/RB/CM 1994-2005 301 (85) 386 8
David May CB/RB 1994-2003 98 (20) 118 8
Andrew Cole FW 1995-2001 231 (44) 275 121
Ronny Johnsen CB/CM 1996-2002 131 (19) 150 9
Ole Gunnar Solskjær FW/W 1996-2007 216 (150) 366 126
Teddy Sheringham FW 1997-2001 101 (52) 153 46
Henning Berg CB 1997-2000 81 (22) 103 3
Wes Brown CB/RB 1998- 248 (33) 281 2
Jaap Stam CB 1998-2001 125 (2) 127 1
Dwight Yorke FW 1998-2002 120 (32) 152 66
John O'Shea LB/CM 1998- 210 (66) 276 12
Quinton Fortune LW/LB 1999-2006 88 (38) 126 11
Mikaël Silvestre CB/LB 1999- 324 (34) 358 10
Fabien Barthez GK 2000-2004 139 (0) 139 0
Darren Fletcher CM/RW 2000- 121 (43) 164 7
Ruud van Nistelrooy FW 2001-2006 200 (19) 219 150
Rio Ferdinand CB 2002- 241 (4) 245 7
Michael Owen RW/LW 2003- 176 (41) 217 75
Louis Saha FW 2004- 74 (45) 119 41
Wayne Rooney FW 2004- 153 (15) 168 69
Antonio Valencia FW 2004- 153 (15) 168 69
Edwin van der Sar GK 2005- 122 (0) 122 0

Ruud van Nistelrooy (kiri) adalah top skor urutan kedelapan Manchester United sepanjang masa.